KULIAH UMUM BERSAMA PRAKTISI PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN RAMAH ANAK

     Tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara ialah “mengembangkan segala potensi pada anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya”. Menjelaskan lebih lanjut, Kurikulum Merdeka mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut melalui optimalisasi kognitif maupun sosial emosional peserta didik. Sebagai upaya membekali mahasiswa menjadi guru profesional yang mampu memberikan kontribusi pada optimalisasi perkembangan anak, Prodi PPG Pascasarjana Universitas PGRI Semarang menyelenggarakan Kuliah Umum Bersama Praktisi dengan tema “Best Practice Pembelajaran Ramah Anak” yang dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 357 mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1ng tergabung dalam zoom meeting serta 320 peserta lain yang bergabung dalam youtube PPG UPGRIS pada Hari Sabtu, 4 Maret 2023.

    Kegiatan dibuka oleh Ketua Prodi PPG Pascasarjana Universitas PGRI Semarang, Dr. Listiyaning Sumardiyani, M.Hum. Dalam sambutannya, KaProdi PPG menekankan pada “pentingnya kompetensi mahasiswa dalam menciptakan pembelajaran ramah anak yang mengupayakan optimalisasi potensi peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa diantaranya melalui Pembelajaran Berdeferensiasi dengan membertimbangkan Pengajaran secara Budaya Responsif (CRT) dan Pengajaran sesuai level (TaRL), serta Pembelajaran Sosial Emosional Sekolah”. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah praktisi yang sudah lama berpartisipasi dalam kegiatan sekolah penggerak, diantaranya Tri Sugiyono, M.Pd (Kepala sekolah penggerak sekaligus Tim Pengembang Kurikulum kota Semarang) serta Dra. Windaniati, M.Pd (Instruktur Program Sekolah Penggerak wilayah jawa tengah sekaligus Anggota Departemen  Organisasi, Kelembagaan dan Advokasi PB Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia/ ABKIN). Dalam paparan materinya, Tri Sugiyono, M.Pd, menyatakan bahwa:” Pembelajaran berdiferensiasi, khususnya deferensiasi konten bisa direncanakan dengan memanfaatkan berbagai topik kearifan lokal yang berada di lingkungan sekitar peserta didik. Sedangkan diferensiasi produk bisa menfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. Contoh praktik baik yang telah dilakukan di SD Tambakrejo 1 Semarang, yaitu dengan meminta siswa secara kreatif kolaboratif membuat produk olahan bandeng dan memasarkannya. Kegiatan ini mendapat dukungan positif dari orang tua peserta didik karena selain dapat mengembangkan ketrampilan secara konten, peserta didik juga terlatih untuk memanfaatkan pengetahuannya melalui pengembangan jiwa kewirausahaan”. Sedangkan Pemateri kedua,  Dra. Windaniati, M.Pd, membagikan praktik terbaik bagaimana menciptakan wellbeing studens melalui penerapan pembelajaran sosial emosional.

    Peserta kegiatan terlihat sangat antusias menyimak materi, terlihat dari adanya interaksi peserta dan narasumber pada setiap sesinya melalui dalam sesi tanya jawab. Selain itu, kepuasan peserta terhadap kegiatan juga terukur dan terpantau pada persentase di atas 92% pada aspek topik yang diangkat, pembawaan materi oleh narasumber, serta penyelenggaraan kegiatan. Peserta juga mengharapkan kegiatan-kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala oleh Prodi PPG Pascasarjana Universitas PGRi Semarang dengan pilihan tema yang terus mengedepankan isu-isu terkini yang diperlukan guru.

Leave a Comment